Pernahkah kamu merasa antusias untuk mempelajari bahasa asing, seperti bahasa Jepang, Korea, Mandarin, atau Jerman? Bagaimana tingkat penguasaan kamu saat ini? Berdasarkan pengalaman saya sebagai guru bahasa asing, saya telah melihat banyak pembelajar yang awalnya penuh semangat namun kehilangan motivasi di tengah jalan atau bahkan berhenti sepenuhnya. Ada juga yang merasa memiliki pemahaman teoritis yang baik, namun kesulitan berbicara dengan penutur asli, merasa gugup, dan terbata-bata.
Mengapa demikian? Mengapa ada orang yang bisa konsisten dalam belajar bahasa asing, sementara yang lain kesulitan? Artikel ini akan membahas empat prinsip utama dalam mempelajari bahasa asing, dilengkapi dengan indikator penguasaan bahasa, tingkat kesulitan, dan tips-tips efektif untuk belajar bahasa asing secara menyeluruh.
Pentingnya Memahami Standar Kemahiran Bahasa
Sebelum membahas prinsip utama belajar bahasa asing, penting untuk memahami standar kemahiran bahasa. Seberapa jauh “menguasai” bahasa asing itu dapat diukur dengan berbagai tingkatan. Salah satu standar yang umum digunakan adalah CEFR (Common European Framework of Reference), sebuah indikator yang mengukur tingkat pencapaian kemahiran bahasa. CEFR memiliki enam level, mulai dari A1 (Beginner) hingga C2 (Master).
Setiap level CEFR memiliki deskripsi kemampuan yang mencakup pemahaman, berbicara, menulis, dan membaca. Sebagai contoh, pada tingkat A1, seorang pembelajar diharapkan dapat memahami frasa harian sederhana, memperkenalkan diri, dan menjawab pertanyaan tentang kehidupan sehari-hari. Sementara pada tingkat C2, pembelajar diharapkan dapat dengan mudah memahami segala informasi yang didengar atau dibaca, menyimpulkan informasi dari berbagai sumber, dan menyajikan argumen dengan baik.
Dengan memahami standar ini, pembelajar dapat menetapkan tujuan belajar mereka dan mengukur kemajuan mereka secara lebih terstruktur.
Prinsip Utama: Motivasi yang Benar
Prinsip pertama yang sangat penting dalam belajar bahasa asing adalah motivasi yang benar. Pertanyaan mengenai mengapa seseorang memutuskan untuk belajar bahasa asing dan untuk tujuan apa, meskipun terlihat sederhana, memiliki dampak yang signifikan pada proses belajar.
Berdasarkan pengalaman saya sebagai guru bahasa asing, saya mengkategorikan motivasi pembelajar ke dalam empat kuadran: praktikal-instrumental, praktikal-integratif, ideologis-instrumental, dan ideologis-integratif.
- Kuadran I (Praktikal-Instrumental): Motivasi berasal dari faktor eksternal seperti tuntutan, perintah, atau keharusan. Contohnya, seseorang belajar bahasa asing karena tinggal di luar negeri dan perlu untuk bertahan hidup.
“Pokoknya kamu harus bisa bahasa Mandarin ya. Biar nanti gampang nyari kerja & mudah mencari relasi bisnis” – orang tua / guru.
Meskipun menguasai bahasa ini penting secara praktikal, motivasi yang didasarkan pada keterpaksaan atau perintah orang lain cenderung kurang konsisten dan berkomitmen jangka panjang.
- Kuadran II (Praktikal-Integratif): Motivasi didasarkan pada fungsi kepraktisan kasual dalam memahami bahasa tersebut. Misalnya, seseorang belajar bahasa asing untuk bisa mengerti percakapan sehari-hari, membaca komik, atau menonton film.
- Kuadran III (Ideologis-Instrumental): Motivasi didasarkan pada rasa kesukaan terhadap bahasa tersebut dan dorongan positif. Seseorang menyukai bahasa tersebut, merasa karakter bahasa itu keren, atau percaya bahwa penguasaan bahasa tersebut mendukung cita-citanya.
- Kuadran IV (Ideologis-Integratif): Motivasi didasarkan pada kecintaan mendalam terhadap bahasa, budaya, aspek sosial, historis, dan nilai-nilai kebudayaan yang terkait dengan bahasa tersebut. Pembelajar pada kuadran ini tidak hanya mempelajari aspek fungsional bahasa saja, tetapi juga tertarik pada aspek linguistik, historis, perubahan sosial, dan nilai-nilai budaya.
Menurut pendapat saya, idealnya, pembelajar baru akan benar-benar berkomitmen menguasai bahasa asing dengan baik jika motivasinya ada pada kuadran III atau IV. Motivasi yang didasarkan pada rasa sukacita dan kecintaan terhadap bahasa akan lebih mendorong konsistensi dan komitmen jangka panjang.
Baca juga: Cara Mudah Orang Tua Kenalkan Bahasa Inggris untuk Anak Usia Dini
Prinsip Kedua: Rencana Persiapan yang Terukur
Penting untuk memiliki rencana persiapan yang matang dalam belajar bahasa asing. Rencana ini mencakup penetapan target belajar, penentuan waktu yang realistis, dan evaluasi tingkat kesulitan bahasa yang akan dipelajari. Sebagai pembelajar, kamu perlu menentukan target belajar, seperti bahasa apa yang akan dipelajari dan mencapai level apa. Tetapi, pastikan target yang ditetapkan realistis agar proses belajar menjadi enjoy dan konsisten.
Evaluasi tingkat kesulitan bahasa juga diperlukan. Sudah banyak sumber daya yang dapat membantu kamu dalam menentukan seberapa sulit bahasa yang akan kamu pelajari. Selain itu, persiapkan peralatan dan sumber daya pembelajaran yang kredibel. Jangan hanya mengandalkan referensi dari hobi kasual atau pop-culture bahasa tersebut, karena seringkali pengucapan dan penggunaan kata dalam pop-culture tidak selalu akurat.
Contoh sumber daya yang bisa digunakan termasuk Rosetta Stone (PC Software), Duolingo (Mobile App), atau situs web seperti Nihongoichiban untuk pembelajar bahasa Jepang. Pilih sumber daya yang sesuai dengan gaya belajar kamu.
Prinsip Ketiga: Proses Belajar yang Tepat
Proses belajar bahasa asing melibatkan beberapa elemen kunci, termasuk pembelajaran kosakata, tata bahasa, dan praktik. Sebagian pembelajar seringkali membuat kesalahan umum dengan mengabaikan tata bahasa dan hanya fokus pada berbicara dan mendengarkan. Memang, berbicara dan mendengarkan sangat penting, tetapi pemahaman tata bahasa dan perbendaharaan kosakata yang baik juga krusial.
Seringkali, pembelajar baru memulai dengan semangat tinggi dan memfokuskan upaya mereka pada kompetensi lisan saja. Namun, seiring waktu, mereka mungkin merasa kesulitan untuk mengekspresikan ide secara lebih kompleks atau memahami teks tertulis dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa pembelajaran bahasa yang efektif melibatkan pengembangan komprehensif, termasuk pemahaman grammar dan perbendaharaan kata yang luas.
Prinsip Keempat: Pemeliharaan Kemampuan
Belajar bahasa tidak berhenti setelah mencapai level tertentu. Bahkan, pemeliharaan kemampuan adalah kunci untuk memastikan bahwa investasi waktu dan usaha yang telah kamu berikan dalam mempelajari bahasa tidak sia-sia. Pemeliharaan kemampuan bisa dilakukan dengan terus menghadapi bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, jika kamu belajar bahasa Jepang, aturlah pengaturan ponsel atau aplikasi media sosial kamu dalam bahasa Jepang. Berlangganan newsletter atau membaca artikel dalam bahasa tersebut akan membantu mempertahankan kemampuan membaca dan memahami tulisan. Terlibatlah dalam kegiatan sehari-hari yang menggunakan bahasa yang kamu pelajari.
Kunjungi situs https://privat-sidoarjo.local untuk mendapatkan pengalaman belajar bahasa asing terbaik! Les privat di Sidoarjo bersama tutor LBB Nuansa Ilmu menjadi pilihan ideal untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Anda. Dengan metode yang inovatif dan guru berpengalaman, kami menawarkan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Jangan lewatkan kesempatan untuk menguasai bahasa asing dengan mudah dengan tutor kami.
Tips Tambahan untuk Pembelajar Bahasa Asing
Selain keempat prinsip utama di atas, berikut adalah beberapa tips tambahan yang dapat membantu kamu dalam perjalanan belajar bahasa asing:
-
Mulailah dengan Target Realistis
Tetap realistis dalam menetapkan target belajar. Mulailah dengan level yang sesuai dengan pemahaman dan kemampuan awal kamu, dan tingkatkan secara bertahap.
-
Teknik “Menabung”
Terapkan teknik “menabung” untuk meningkatkan konsistensi belajar. Pisahkan waktu tertentu setiap hari untuk fokus pada pembelajaran bahasa.
-
Gunakan Berbagai Sumber Daya
Jangan hanya terpaku pada satu sumber daya. Gunakan berbagai sumber daya seperti buku teks, aplikasi mobile, podcast, dan kursus online untuk mendapatkan pendekatan belajar yang menyeluruh.
-
Aktif di Komunitas Pembelajar
Bergabunglah dengan komunitas pembelajar bahasa asing, baik secara online maupun offline. Cobalah berdiskusi mengenai pengalaman, mengajukan pertanyaan, serta saling berbagi tips dengan rekan pembelajar.
-
Terapkan Bahasa dalam Konteks Nyata
Komunikasikan bahasa yang kamu pelajari dalam situasi nyata. Berbicaralah dengan penutur asli jika memungkinkan, ikuti kelas konversasi, atau terlibat dalam proyek atau kegiatan yang membutuhkan penggunaan bahasa tersebut.
Penutup
Mempelajari bahasa asing bukanlah perjalanan singkat, tetapi dengan mengikuti prinsip-prinsip utama ini, kamu dapat meningkatkan efektivitas, konsistensi, dan kemahiran bahasa kamu. Mulailah dengan motivasi yang benar, buat rencana persiapan yang matang, fokus pada proses belajar yang tepat, dan jangan lupakan pemeliharaan kemampuan setelah mencapai tingkat tertentu. Dengan komitmen dan pendekatan yang tepat, kamu akan mampu meraih pencapaian kemahiran linguistik yang kamu inginkan. Semoga perjalanan belajar bahasa asing kamu penuh kesuksesan!