Apakah kamu pernah mendengar istilah “Identity-Based Habit” atau kebiasaan berbasis identitas? Jika belum, jangan khawatir. Artikel ini akan membahas apa itu identity-based habit dan bagaimana kita bisa membentuknya untuk meningkatkan produktivitas, mencapai tujuan, dan menciptakan perubahan positif dalam hidup kita. Mari kita selami topik ini bersama!
Apa Itu Identity-Based Habit?
Identity-based habit, atau kebiasaan berbasis identitas, adalah pendekatan unik dalam membentuk dan mempertahankan kebiasaan positif. Konsep ini mengemuka dalam buku yang sangat populer berjudul “Atomic Habits” yang ditulis oleh James Clear. Identity-based habit berfokus pada gagasan bahwa kita lebih mungkin menjalankan kebiasaan yang sesuai dengan identitas atau gambaran diri kita.
Jika kita melihat diri kita sebagai seorang atlet, misalnya, kita akan lebih cenderung menjalankan kebiasaan seperti berolahraga secara teratur. Sebaliknya, jika kita melihat diri kita sebagai seorang pecandu gula, kecenderungan untuk menghindari makanan manis akan lebih sulit diwujudkan. Dengan kata lain, kita cenderung berperilaku sesuai dengan identitas kita.
Mengapa Identity-Based Habit Penting?
Membentuk kebiasaan berbasis identitas dapat menjadi kunci kesuksesan jangka panjang. Alasan utamanya adalah bahwa kebiasaan berbasis identitas menciptakan dasar yang lebih kuat untuk perubahan perilaku daripada sekadar mengandalkan motivasi sementara.
Motivasi bisa datang dan pergi. Pagi ini, kamu mungkin sangat termotivasi untuk berolahraga, tetapi esok hari, kamu mungkin merasa malas. Di sinilah identity-based habit berperan. Saat kamu mengidentifikasi dirimu sebagai seseorang yang aktif dan peduli terhadap kesehatan, berolahraga menjadi lebih dari sekadar kegiatan fisik. Ini adalah cara untuk mengekspresikan identitasmu. Sebagai hasilnya, kamu lebih cenderung untuk terus berolahraga, bahkan saat motivasi melandamu.
Cara Membentuk Identity-Based Habit
Identity-based habit juga membantu kita untuk memperkuat persepsi positif terhadap diri kita sendiri. Ketika kita berhasil menjalankan kebiasaan yang sesuai dengan identitas kita, kita merasa bangga dan percaya diri. Ini membentuk lingkaran positif di mana peningkatan identitas mendukung perubahan perilaku positif, dan sebaliknya.
Kenali Identitasmu
Langkah pertama dalam membentuk identity-based habit adalah mengenali identitasmu. Identitas ini adalah pandangan tentang dirimu yang mendasari tindakan dan keputusanmu sehari-hari. Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat membantu kamu merenung tentang identitasmu:
- Bagaimana kamu mendeskripsikan dirimu?
- Apa nilai-nilai yang penting bagimu?
- Apa yang ingin kamu raih dalam kehidupan ini?
Misalnya, jika kamu mendeskripsikan dirimu sebagai seorang penulis yang bersemangat, maka identitasmu adalah “seorang penulis.” Jika kamu memiliki nilai-nilai seperti ketidakberpihakan pada kesehatan, identitasmu mungkin termasuk “seseorang yang sehat.”
Identifikasi Kebiasaan Sesuai Identitasmu
Setelah kamu mengenali identitasmu, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi kebiasaan yang sesuai dengan identitasmu. Ini adalah kebiasaan-kebiasaan yang akan mendukung gambaran diri yang ingin kamu wujudkan.
Jika identitasmu adalah “seorang penulis,” maka kebiasaan-kebiasaan seperti menulis setiap hari, membaca buku, atau mempublikasikan tulisan secara reguler akan sesuai dengan identitasmu.
Mulailah dengan Kecil
Membentuk identity-based habit tidak selalu harus dimulai dengan perubahan drastis. Bahkan, lebih baik jika kamu memulai dengan langkah kecil. Tujuannya adalah untuk membangun momentum dan menguatkan identitasmu.
Misalnya, jika kamu ingin menjadi seseorang yang sehat, kamu tidak perlu berolahraga selama satu jam setiap hari sejak awal. Kamu bisa mulai dengan berjalan selama 10 menit setiap hari atau mengurangi konsumsi makanan olahan.
Buat Komitmen Publik
Penting untuk membuat komitmen publik terkait identity-based habitmu. Ini bisa melibatkan teman, keluarga, atau bahkan sosial media. Saat kamu memberi tahu orang lain tentang kebiasaan baru yang ingin kamu bentuk, kamu merasa lebih bertanggung jawab untuk mematuhinya.
Pahami Hambatan dan Temukan Solusinya
Ketika kamu mencoba membentuk identity-based habit, pasti akan ada hambatan dan tantangan di sepanjang jalan. Ini adalah bagian normal dari proses perubahan. Penting untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan tersebut dan mencari solusi untuk mengatasi mereka.
Misalnya, jika kamu menghadapi kesulitan untuk menulis setiap hari karena kesibukan kerja, kamu bisa mencari waktu yang lebih baik atau membuat rencana konkret untuk menulis bahkan dalam tenggat waktu singkat.
Evaluasi dan Kembangkan
Terakhir, secara teratur evaluasi dan kembangkan identity-based habitmu. Apakah kebiasaan ini sesuai dengan identitasmu? Apakah ada perubahan yang perlu kamu lakukan? Apakah kamu merasa lebih mendekat kepada gambaran diri yang kamu inginkan?
Dengan evaluasi yang terus-menerus, kamu dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan terus mengembangkan identity-based habitmu.
Identity-based habit adalah alat yang sangat kuat untuk membantu kita mencapai tujuan dan menciptakan perubahan positif dalam hidup kita. Dengan mengenali identitasmu, mengidentifikasi kebiasaan yang sesuai, dan mengikuti langkah-langkah praktis, kamu dapat membentuk kebiasaan yang mendukung gambaran diri yang ingin kamu wujudkan. Jadi, apa identitasmu dan kebiasaan berbasis identitas apa yang ingin kamu bentuk untuk mencapai potensimu penuh? Selamat mencoba!
Dalam perjalanan menuju pengembangan diri yang lebih baik, LBB Nuansa Ilmu sebagai bimbel murah di Sidoarjo adalah mitra yang tepat. Kami menawarkan tutor yang sangat terpilih dan berkompeten dalam bidangnya masing-masing. Dengan biaya terjangkau, siswa dapat mengakses bimbingan berkualitas tinggi untuk meraih potensi terbaik mereka. Pilih LBB Nuansa Ilmu sebagai langkah awal yang cerdas untuk pengembangan diri yang lebih baik.